
Ada juga empat jenis lebah yang hidup di hutan tropis yang lebat. Rika Raffiudin, pakar lebah dari Institut Pertanian Bogor menyebutkan, pestisida bukan satu-satunya musuh lebah yang mesti diwaspadai.
Lebah pun terancam kehidupannya akibat pembukaan hutan. Lebah jenis Apis Koschevnikovic yang asli Indonesia misalnya menghilang dari hutan Kalimantan karena pembukaan perkebunan sawit. Lebah ini juga berfungsi menyerbuki tanaman di hutan tropis yang lebat untuk kehidupan hewan dan manusia sekitar hutan, sialnya hutan di Kalimantan kini berubah jadi kebun sawit.
Perubahan iklim juga bisa membuat lebah mati. Musim hujan yang tak menentu membuat musim panen bunga tak lagi bisa diprediksi. Jika mengacu ke ‘kalender bunga’ atau jadwal panen, harusnya Juni-Agustus menjadi musim bunga kapuk atau randu di Jawa Tengah. Begitu saatnya tiba, peternak lebah akan membawa lebah-lebah mereka ke sana. Atau ke Subang, Jawa Barat untuk menyerbuk bunga rambutan.
Lebah tak akan maksimal mengambil nektar dari bunga luruh di tanah dan menggangu kualitas madu yang dihasilkan. Lagipula penyerbukan tak terjadi, padahal sepertiga makanan manusia tergantung pada kerja lebah menyerbuk bunga. Perhimpunan peternak lebah madu Perancis UNAF menyebut, 80 persen penyerbukan tanaman dilakukan oleh serangga, utamanya lebah madu. Namun peran penting serangga kecil ini masih sering dianggap sepele.
Tahun 2004 lalu peternak madu Eropa dan Asia melaporkan kematian massal lebah madu akibat pestisida. Data terbaru dari Amerika menyebutkan di 2006, para peternak lebah kehilangan sepertiga dari 2,4 juta koloni. Industri pertanian Amerika terancam karena lebah menyerbuki tanaman senilai 15 milliar dollar Amerika atau sekitar 150 trilliun rupiah pertahun. Saking sadar akan pentingnya peran lebah sebagai penyerbuk utama tanaman, Inggris pun mengimpor lebah dari Australia seperti juga Arab Saudi mendatangkan lebah dari Indonesia.
Tapi apa jadinya kalau bumi tak lagi punya lebah?
Kiamat, kata Manajer Pusat Perlebahan Nasional Mohammad Chandra.
“Dua pertiga dunia itu dipenuhi serangga, salah satu yang baik untuk penyerbukan adalah lebah. Lebah itu bisa meningkatkan produksi pangan, produksi biji-bijian dan buah dan seluruhnya dibutuhkan oleh manusia. Kalau tidak ada lebah, tidak adalah produksi biji-bijian, pangan dan tidak ada buahbuahan. Kita makan apa? Jadi kalau tidak ada lebah, dunia akan hancur... kiamat.”
Sayang tak banyak yang peduli pada lebah, keluh pakar lebah IPB, Rika Raffiudin.
Padahal serangga kecil ini justru punya peran penting bagi kehidupan kita, manusia.
Padahal serangga kecil ini justru punya peran penting bagi kehidupan kita, manusia.
Sayangnya saat ini Komisi Pestisida Departemen Pertanian melalui jawaban tertulisnya mengakui dampak pestisida terhadap lebah belum menjadi perhatian khusus. Toksisitas atau dampak racun pestisida pada lebah baru digunakan sebagai data pendukung saat pendaftaran pestisida mengenai informasi bahayanya untuk binatang liar dan lingkungan.
0 Responses So Far: