Outbound Dengan Jaringan LAN
Mungkin judul postingan ini terlalu aneh untuk didengar, yang biasanya kata Outbound situ sendiri identik dengan bermain diluar rumah, menantang bahaya, memacu adrenalin dan juga berkotor kotoran, tetapi Outbound disini lain, sesuai dengan arti outbound itu sendiri yaitu yang berarti keluar dari kebiasaan kita, yup benar, kali ini kita akan bermain dengan kabel UTP tidak sesuai biasanya, kenapa? Karena saya sedikit ngeyel, saya akan membuat sebuah konfigurasi kabel Cross tanpa sesuai dengan standarisasi dari EIA/TIA. Baik susunan kabel maupun warna kabelnya. . . . . Kenapa saya sangat ingin mencoba tidak sesuai dengan
Standar kabel komunikasi dari TIA/EIA??Kemarin saat saya mempresentasikan Bab mengenai kabel UTP yang khususnya pada pertanyaan “kenapa dari devices ke devices atau PC ke PC harus menggunakan kabel cross?” dan disitu saya menerangkan bahwa karena pada koneksi atau port computer itu pada ujung A pin 1, 2 bersifat sebagai pengirim dan pin 3, 6 adalah sebagai penerima sedangkan pada ujung B pin 1, 2 bersifat sebagai pengirim dan pin 3,6 bersifat Menerima, jadi apabila kita menggunakan kabel dengan konfigurasi straight pada sambungan devices ke devices atau PC ke PC maka tidak aka nada koneksi karena akan tersambung dari pengirim ke pengirim atau penerima ke penerima, sama halnya apabila kita mengajak bicara orang tuli, tidak akan terjadi komunikasi karena kita mengirim suara dan situli juga mengirim suara tanpa ada yang menerima suara tersebut.
Dan setelah saya menerangkan hal itu, tiba-tiba ada pertanyaan yang mencuat dari teman saya, yaitu Ferika Nanda atau yang sering di panggil Nanda. Dia bertanya “Apabila pada ujung A pin 1, 2 pengirim dan pada ujung B pin 3,6 sebagai penerima, jadi apakah bisa jika pin 1 disambungkan tidak ke pin 3 melainkan pin 6 dan pin 2 ujung A disambungkan dengan ujung B pada pin 3 apakah bisa terkoneksi dan terjadi komunikasi dengan baik? karena pin 6 juga memiliki sifat menerima??
Pertanyaan yang sekejap mematikan langkah saya dalam Presentasi, Karena saya tidak mau terlihat bodoh di depan audience saya, maka saya menjawab “ Ya, pertanyaan yang bagus sekali mbak ferika,, Secara teori bisa, karena masing-masing berprinsip sama seperti pada standarisasi dari EIA/TIA pada setiap pin A ke pin B yaitu salah satu ujungnya adalah penerima dan ujung yang lain adalah pengirim, tetapi secara prakteknya saya belum membuktikan hal itu, lain kali apabila saya sudah praktekkan itu, akan saya jawab pertanyaan ini mbak, terimakasih “
HUft, , , , pertanyaan yang cukup bisa membuat nafas berhenti sejenak . . . . .
Setelah beberapa hari setelah presentasi tentang Kabel UTP, saya penasaran dengan pertanyaan Mbak Ferika nanda, dan saya meminta guru Produktif saya untuk menyediakan alat guna mempraktekkan dan mencari kebenaran tentang pertanyaan Mbak Nanda tadi,,
Setelah alat dan bahan tersedia yaitu kabel UTP 1 meter, 2 konektor RJ-45 dan Tang crimping, Yuk Kita mulai Outbound-nya,
1. Kupas kabel UTP dengan tang crimping dan juga Lan tester
2. Setelah itu susun warna kabel untuk dimasukkan dalam RJ-45, dan karena ini namanya outbound, Jadi kita tidak menyusun warna kabel dengan standarisasi EIA/TIA, yang semula standarisinya untuk 568A adalah putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat. Dan untuk 568B adalah putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat. Tetapi kita akan keluar dan tidak mematuhi standarisasi itu. Dan sekarang susun kabel sesuai keinginan kita (ingat jangan sesuai standar). Disini saya menggunakan warna sebagai berikut:
No. | Ujung A | No. | Ujung B |
1. | Biru | 1. | Putih Coklat |
2. | Coklat | 2. | Hijau |
3. | Hijau | 3. | Coklat |
4. | Oranye | 4. | Oranye |
5. | Putih Biru | 5. | Putih Biru |
6. | Putih Coklat | 6. | Biru |
7. | Putih Hijau | 7. | Putih Hijau |
8. | Putih Oranye | 8. | Putih Oranye |
|
|
|
|
Sekali lagi saya ingatkan karena judulnya Outbound dan hal ini untuk mencari kebenaran pertanyaan Mbak Nanda, jadi untuk koneksi pin ujung A dan B tidak 1-3, 2-6, 3-1, dan 6-2 melainkan susunannya 1-6,2-3,3-2,dan 6-1.
Setelah kedua ujung kabel kita susun sesuai warna keinginan kita dan susunan dari ujung A ke B adalah 1-6,2-3,3-2,dan 6-1. Langkah selanjutnya adalah merapikan setiap ujung hingga terlihat sejajar dan sama panjang dengan tang crimping, kemudian masukkan ujung kabel ke dalam RJ-45 dengan hati-hati agar tidak merusak susunannya, (untuk yang tidak saya sebutkan nomor kabelnya, susunannya tetap yaitu 4-4, 5-5, 7-7, 8-8)
3. Setelah rapi kemudian laukukan pengcrimpingan dengan menggunakan Tang Crimping untuk mengunci kabel yang kita masukkan kedalam RJ-45,. Lakukan pencrimpingan sampai bunyi klik. Dan lepaskan
4. Lakukan Hal yang sama pada ujung yang satunya, dan apabila sudah selesai, saatnya kita uji susunan koneksi dan susunan kabelnya dengan LAN tester untuk mengetahui apakah urutan kabl sudah sudah sesuai keinginan kita.
Apabila posisi LED ujung A dan Ujung B menunjukkan seperti ini:
Ujung A | Ujung B |
1 | 6 |
2 | 3 |
3 | 2 |
4 | 4 |
5 | 5 |
6 | 1 |
7 | 7 |
8 | 8 |
Maka susunan kabel sudah berhasil kita susun. . . dan tidak seperti standar tentunya. . .
5. Langkah selanjutnhya kita aplikasikan kabel tersebut dari PC ke PC
6. Tancapkan kedua Ujung RJ-45 Ke computer 1 dan 2. Dan tunggu sampai computer terkoneksi,,
7. Setelah itu uji koneksi dengan cara buka command prompt pada computer 1 dan masukkan perintah ping IP address computer 2 (apabila tidak tahu IP address-nya ketikkan pada CMD perintah ipconfig, dan akan muncul IP address yg digunakan computer) apabila berhasil akan muncul pesan
Pinging The_dark_prince [127.0.0.1] with 32 bytes of data:
Reply from 127.0.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 127.0.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 127.0.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 127.0.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=128
Ping statistics for 127.0.0.1:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
8. Lakukan hal yang sama pada computer 2 (ping computer 2 ke computer 1)
9. Apabila sudah berhasil maka kabel siap digunakan dalam jaringan baik untuk file sharing, chatting, maupun remote desktop.
Dalam praktek saya untuk menguji dan mencari kebenaran tentang pertanyaan Nanda ternyata kabel bisa terkoneksi dengan baik dan kabel dapat digunakan untuk jaringan dan saya sudah mencoba untuk membuat file sharing dengan kabel yang sama sekali tidak Berstandar Internasional dan semua praktek itu Berhasil. . . .
Kesimpulannya bahwa kita juga bisa menyusun kabel Cross dengan konfigurasi 1-6, 2-3, 3-2, 6-1 , tanpa harus mengikuti standar Dari EIA/TIA
Silahkan anda coba praktekkan hal ini dirumah/lab anda masing-masing. Bila anda kurang yakin dengan artikel ini. Mungkin kalu tidak diri kita sendiri yang mempraktekkan sulit untuk menerima hal baru itu. . . .
Selesai sudah Outbound kita,, seru bukan?? Silahkan anda oba dirumah, , dan semoga berhasil….
Dan tambahan : saya baru mempraktekkan untuk kabel cross saja dan apabila anda ingin mempraktekkannya dengan kabel straight silahkan coba, ini konfigurasi untuk kabel straight-nya : 1-2, 2-1, 3-6, dan 6-3. . .